Morfologi Tanaman Lidah Buaya (alue vera L.)
Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong
tanaman yang bersifat sukulen, dan menyukai hidup di tempat kering. Batang
tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset), panjang daun
40-90 cm, lebar 6-13 cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5 cm di pangkal daun
serta bunga berbentuk lonceng (Furnawanthi, 2002).
Lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam
penggunaan air karena memiliki sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap,
terutama malam hari, stomata atau mulut daun membuka, sehingga uap air dapat
masuk. Hal ini disebabkan karena pada malam hari udaranya dingin, uap air
tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari memberi
keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh tanaman, sehingga
air yang berada di dalam tubuh daunnya dapat dipertahankan. Oleh karena itu,
lidah buaya mampu bertahan hidup dalam kondisi yang bagaimanapun keringnya
(Furnawanthi, 2002).
Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam di daerah
basah dengan curah hujan tinggi, mudah terserang cendawan, terutama fusarium sp.
yang menyerang pangkal batangnya (Furnawanthi, 2002). Sementara itu, dari segi
budi daya, tanaman lidah buaya sangat mudah dan relatif tidak memerlukan
investasi besar. Hal ini disebabkan tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang
dapat dipanen berulang-ulang dengan masa produksi 7-8 tahun (Astawan, 2008).
a.
Batang
Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu.
Pada umumnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutupi oleh daun
yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa spesies
yang berbentuk pohon dengan ketinggian mencapai 3-5 m yang dapat dijumpai di
gurun Afrika Utara dan Amerika. Melalui batang ini akan tumbuh tunas yang akan
menjadi anakan (sucker) (Furnawanthi, 2002).
b. Daun
Daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian
memanjang. Daunnya berdaging tebal; tidak bertulang; berwarna hijau keabu-abuan
dan mempunyai lapisan lilin di permukaan; serta bersifat sukulen, yakni
mengandung air, getah, atau lender yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata
dan bagian bawahnya membulat (cembung) (Furnawanthi, 2002).
Di daun lidah buaya yang muda dan sucker (anak)
terdapat bercak (totol) berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan
hilang saat lidah buaya dewasa. Namun, tidak demikian halnya dengan tanaman
lidah buaya jenis kecil atau local. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor
genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak
berwarna (Furnawanthi, 2002).
c.
Bunga
Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung
kecil sepanjang 2-3 cm, berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit
berjuntai melingkari ujung tangkai yang menjulang ke atas sepanjang sekitar
50-100 cm (Furnawanthi, 2002).
d.
Akar
Lidah buaya
mempunyai sistem perakaran yang pendek dengan akar serabut yang panjangnya bisa
mencapai 30-40 cm (Furnawanthi, 2002).
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home