Pengaruh Kompos Serbuk Kayu Terhadap Tinggi Tanaman Bunga Kol
Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman bunga kol kol pada umur 15, 30,
dan 45 hari setelah tanam (HST) tertera pada Lampiran 1, 3, dan 5. Hasil
analisis sidik ragam degan menggunakan uji F (Lampiran 2, 4, dan 6) menunjukkan
bahwa pemberian kompos serbuk kayu sangat berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman bunga kol.
Rata-rata tinggi tanaman
bunga kol umur 15, 30, dan 45 HST akibat pemberian kompos serbuk kayu disajikan
pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Rata-rata tinggi
tanaman bunga kol umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam
akibat pemberian kompos serbuk kayu.
|
Tinggi Tanaman Bunga Kol ( cm )
|
||
Perlakuan
|
15 HST
|
30 HST
|
45 HST
|
K0
(Tanah)
|
11,55d
|
19,77e
|
29,00f
|
K1
(Kompos Serbuk kayu)
|
19,33b
|
32,55b
|
36,55d
|
K2
( 1:1 )
|
14,22c
|
24,88d
|
31,00e
|
K3
( 2:1 )
|
23,33a
|
37,10a
|
45,77a
|
K4 ( 3:1 )
|
18,33b
|
34,10b
|
42,33b
|
K5
( 4:1 )
|
15,55c
|
31,33c
|
41,00
|
BNT 0,05
|
1,46
|
1,76
|
0,64c
|
Keterangan : Angka
yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
P ≤ 0,005 (uji BNT).
Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian
kompos serbuk kayu berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman bunga kol
pada umur 15, 30, dan 45 HST. Tanaman tertinggi pada umur 15, 30 dan 45 HST
dijumpai pada K3 (pupuk kompos serbuk kayu 70% : tanah 30%) dan
tanaman terendah dijumpai pada perlakuan K0 (tanah 100%).
Adapun hubungan antara pemberian pupuk
kompos serbuk kayu terhadap tinggi tanaman bunga kol dapat dilihat pada Gambar
1 berikut ini :
Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman
Bunga Kol Umur 15, 30, 45 Hari Setelah Tanam (HST) terhadap
Kompos Serbuk Kayu
Gamabar 1 menunjukkan
bahwa tinggi tanaman bunga kol pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam HST
dijumpai pada Perlakuan K3 (70% kompos serbuk kayu : 30% tanah) dengan
tinggi tanaman 23,33 cm pada umur 15 HST, pada umur 30 HST dengan tinggi 37,10
cm dan 45,77 cm pada umur 45 HST, sedangkan tinggi tanaman terendah pada umur
15, 30, dan 45 HST dijumpai pada perlakuan K0 (tanpa kompos serbuk kayu) dengan
tinggi tanaman 11,55 cm pada umur 15 HST, pada umur 30 HST dengan tinggi 19,77
cm dan 29,00 cm pada umur 45 HST.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos serbuk kayu menghasilkan
tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pupuk organik. Hal ini
disebabkan karena pupuk kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami
proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan
langsung oleh tanaman untuk melakukan pertumbuhan. Disamping itu, pupuk kompos
serbuk kayu mengandung unsur hara N yang mampu memenuhi kebutuhan tanaman bunga
kol. Unsur N merupakan unsur hara utama penunjang pertumbuhan tanaman yang
berperan dalam pertumbuhan akar, batang, daun,dan awal pembentukan bunga pada
tanaman. Unsur N digunakan untuk menghasilkan sejumlah kompleks organik molekul
seperti asam amino, protein, dan asam nukleat. Asam amino berfungsi sebagai
bahan dasar pembentukan protein yang selanjutnya akan digunakan untuk
pertumbuhan tanaman.
Asam
amino juga dapat meningkatkan jumlah klorofil dalam tanaman hingga tanaman bisa
lebih hijau dan dapat meninggkatkan fotosintesis. Fotosintesis merupakan dimana
suatu proses biokimia yang dilakukan tanaman untuk memproduksi energi. Energi
dibutuhkan tanaman untuk menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang
akan menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanan (nutrisi).
Nutrisi dibutuhkan tanaman untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan
diantaranya meningkatkan tinggi tanaman. Kekurangan unsur N akan menghambat
terjadinya proses fisiologis pada tanaman yang akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman seperti tinggi tanaman (nurmayulis,2005).
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home