Tuesday, 26 December 2017

Pengaruh Kompos Serbuk Kayu Terhadap Tinggi Tanaman Bunga Kol

Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman bunga kol kol pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam (HST) tertera pada Lampiran 1, 3, dan 5. Hasil analisis sidik ragam degan menggunakan uji F (Lampiran 2, 4, dan 6) menunjukkan bahwa pemberian kompos serbuk kayu sangat berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman bunga kol.
          Rata-rata tinggi tanaman bunga kol umur 15, 30, dan 45 HST akibat pemberian kompos serbuk kayu disajikan pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman bunga kol umur 15, 30, dan 45 hari setelah                          tanam akibat pemberian kompos serbuk kayu.

Tinggi Tanaman Bunga Kol ( cm )
Perlakuan
15 HST
30 HST
45 HST
K0 (Tanah)
11,55d
19,77e
29,00f
K1 (Kompos Serbuk kayu)
19,33b
32,55b
36,55d
K2 ( 1:1 )
14,22c
24,88d
31,00e
K3 ( 2:1 )
23,33a
37,10a
45,77a
K4 ( 3:1 )
18,33b
34,10b
42,33b
K5 ( 4:1 )
15,55c
31,33c
41,00
BNT 0,05
1,46
1,76
0,64c
  Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada                         taraf P ≤ 0,005 (uji BNT).

            Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian kompos serbuk kayu berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman bunga kol pada umur 15, 30, dan 45 HST. Tanaman tertinggi pada umur 15, 30 dan 45 HST dijumpai pada K3 (pupuk kompos serbuk kayu 70% : tanah 30%) dan tanaman terendah dijumpai pada perlakuan K0 (tanah 100%).
          Adapun hubungan antara pemberian pupuk kompos serbuk kayu terhadap tinggi tanaman bunga kol dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini :
Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman Bunga Kol Umur 15, 30, 45  Hari Setelah                                Tanam (HST) terhadap Kompos Serbuk Kayu
          Gamabar 1 menunjukkan bahwa tinggi tanaman bunga kol pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam HST dijumpai pada Perlakuan K3 (70% kompos serbuk kayu : 30% tanah) dengan tinggi tanaman 23,33 cm pada umur 15 HST, pada umur 30 HST dengan tinggi 37,10 cm dan 45,77 cm pada umur 45 HST, sedangkan tinggi tanaman terendah pada umur 15, 30, dan 45 HST dijumpai pada perlakuan K0 (tanpa kompos serbuk kayu) dengan tinggi tanaman 11,55 cm pada umur 15 HST, pada umur 30 HST dengan tinggi 19,77 cm dan 29,00 cm pada umur 45 HST.
          Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos serbuk kayu menghasilkan tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pupuk organik. Hal ini disebabkan karena pupuk kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman untuk melakukan pertumbuhan. Disamping itu, pupuk kompos serbuk kayu mengandung unsur hara N yang mampu memenuhi kebutuhan tanaman bunga kol. Unsur N merupakan unsur hara utama penunjang pertumbuhan tanaman yang berperan dalam pertumbuhan akar, batang, daun,dan awal pembentukan bunga pada tanaman. Unsur N digunakan untuk menghasilkan sejumlah kompleks organik molekul seperti asam amino, protein, dan asam nukleat. Asam amino berfungsi sebagai bahan dasar pembentukan protein yang selanjutnya akan digunakan untuk pertumbuhan tanaman.

          Asam amino juga dapat meningkatkan jumlah klorofil dalam tanaman hingga tanaman bisa lebih hijau dan dapat meninggkatkan fotosintesis. Fotosintesis merupakan dimana suatu proses biokimia yang dilakukan tanaman untuk memproduksi energi. Energi dibutuhkan tanaman untuk menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang akan menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanan (nutrisi). Nutrisi dibutuhkan tanaman untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan diantaranya meningkatkan tinggi tanaman. Kekurangan unsur N akan menghambat terjadinya proses fisiologis pada tanaman yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti tinggi tanaman (nurmayulis,2005).

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home