Hama Tanaman Kopi Gayo
Produksi
tanaman pertanian, baik tanaman pangan
dan tanaman perkebunan sangat dipengaruhi oleh aktivitas
Organisme Penganngu Tanaman (OPT) yang terdiri dari hama , penyakit dan gulma.
Pengenalan
Organisme Penganggu Tanaman (OPT) pada tanaman kopi serta bagaimana penanggulangannya
menjadi hal yang sangat penting dan membantu petani untuk menghasilkan produksi
secara optimal. Hama ,
penyakit dan gulma dapat mengakibatkan terganggunya proses pertumbuhan, perkembangan
hingga proses produksi buah yang pada akhirnya dapat pula menyebabkan kematian
pada tanaman kopi.
Penggunaan
Pestisida sintetis yang kurang bijaksana
dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) masih banyak
digunakan oleh petani, hal ini dapat mengakibatkan timbulnya beberapa masalah
yang kurang menguntungkan, diantaranya timbul resistensi OPT terhadap pestisida
sintetis, residu pestisida mengakibatkan pencemaran lingkungan dan lain-lain. Oleh karena itu sangatlah bijaksana apabila dalam pengendalian OPT dilakukan
dengan menggunakan Musuh alami / Agens hayati dalam menjaga kualitas dan kuantitas
produksi petani.
Selama
pertumbuhan tanaman kopi mengalami gangguan-gangguan secara biotik berupa
gangguan hama ,
gangguan penyakit dan gangguan yang berasal dari gulma. Gangguan biotik
sebaiknya dikendalikan apabila tingkat gangguannya telah melampaui ambang
ekonomi. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta mengurangi
terjadinya pencemaran lingkungan sehingga keseimbangan ekosistem lingkungan
tetap terjaga. Tanaman kopi dikenal sebagai salah satu tanaman yang disukai
oleh banyak jenis serangga.
Di Dataran
Tinggi Gayo terdapat beberapa jenis serangga yang bersifat sebagai hama utama
pada tanaman kopi, yaitu penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei Ferr.), penggerek
batang (Zeuzera coffeae) penggerek cabang (Xylosandrous compactus Eichhoff, X.
morigerus Blandford), kutu putih (Planococcus citri Risso), kutu hijau (Coccus
viridis Green), dan nematoda.
Penyakit
pada tanaman kopi dapat disebabkan oleh penyakit parasitik dan penyakit non
parasitik. Penyakit parasitik disebabkan oleh mikroorganisme, seperti cendawan,
bakteri dan virus, sedangkan penyakit non parasitik disebabkan oleh faktor
fisik atau kimiawi, seperti suhu yang ekstrim tinggi atau rendah, kadar hara
yang terlalu tinggi atau rendah, pH tanah yang tidak sesuai. Penyakit parasitik
yang utama pada tanaman kopi antara lain. Penyakit akar puti (Rigidoporus
lignosus), penyakit karat daun (Hemileia vastatrix B. et Br. ), penyakit busuk buah, busuk batang dan
cabang (Rhizoctonia sp.), penyakit jamur upas (Corticium salmonicolor B. et Br. ) dan penyakit bercak daun (Cercospora
cofeicola B. et Br. ).
Gulma (tanaman pengganggu) banyak dijumpai baik pada saat tanaman kopi masih
muda (TBM) atau yang kopi sudah dewasa
(TM). Biaya pengendalian gulma pada tanaman kopi dewasa pada perkebunan berkisar
antara 15 – 30 % dari biaya pemeliharaan tanaman. Pada perkebunan rakyat presentase
biaya pengendalian gulma tersebut umumnya lebih tinggi karena banyak
menggunakan tenaga kerja . Gulma yang dominan pada areal pertanaman kopi antara
lain alang-alang (Imperata cylindrica), grinting (Cynodon dactylon), Ottochloa
nodusa dari golongan rumput-rumputan, teki-tekian (Cyperus rotundus) dan
mikania dari golongan berdaun lebar.
Pada buku ini hanya dibahas beberapa
Orgnisme Pengganggu Tanaman (OPT) penting pada tanaman kopi sbb :
A.
Hama
1.
Penggerek
Buah Kopi (PBKo)
Kondisi saat ini menunjukan bahwa hama penggerek buah kopi merupakan hama yang sangat merugikan petani kopi,
serangan PBKo dapat menurunkan mutu kopi dan penurunan produksi hingga 20 – 30%
bahkan tidak jarang petani produksi dan yang gagal panen.
Penyebab
: Kumbang Hypothenemus hampei. Ferr.
Kumbang berwarna
hitam kecoklatan , panjang serangga jantan 1,3 mm dan betina 2 mm, kumbang
betina menyerang buah kopi yang masih muda dengan cara menggerek ke daam biji kopi dan bertelur
sekitar 30-50 butir, telur menetas menjadi ulat yang menggerek biji kopi.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home