Sunday 11 February 2018

Bio Urine Sapi Sebagai Sumber Bahan Pupuk Organik

Urine sapi merupakan limbah peternakan yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair.  Urine memiliki kandungan N dan K yang tinggi dan terdapat cukup kandungan P untuk perkembangan tanaman.  Selain dapat bekerja dengan cepat, urine ternyata mengandung hormone tertentu yang dapat merangsang perkembangan tanaman.  Urine pada ternak sapi terdiri dari air 92%, nitrogen 1,00%, fosfor 0,2%, dan kalium 0,35% (Sutedjo, 2010).
Urine sapi yang difermentasi memiliki kadar nitrogen, fosfor, dan kalium lebih tinggi dibanding dengan sebelum difermentasi, sedangkan kadar C-organik pada urine sapi yang telah difermentasi menurun.  Rinekso, dkk (2014), juga menyatakan bahwa urine sapi yang difermentasi selama 15 memiliki kandungan N, P dan K yang lebih tinggi dibanding urine sapi yang difermentasi selama 3, 6, 9 dan 12 hari maupun urine sapi yang tidak difermentasi.  Menurut Hanafiah (2005), fosfor berfungsi dalam mempercepat perkembangan tanaman, sedangkan Kalium berfungsi meningkatkan ketebalan dinding sel dan kekutan batang sehingga tanaman tidak mudah rebah dan terserang penyakit.
Pupuk organik cair urine sapi sebenarnya sudah banyak dan sering digunakan dalam bidang pertanian dengan tujuan meningkatkan produksi tanaman. Urine sapi telah digunakan sebagai pupuk organik contohnya pada tanaman jagung manis.  Penelitian Sukadana, dkk (2013), menunjukan bahwa tanaman jagung yang diberikan urine sapi dan pupuk organik, dapat menghasikan biji kering oven hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberikan urine dan pupuk organik.  Penelitian tersebut menunjukan bahwa tanaman jagung yang diberi perlakuan urine sapi memiliki hasil jagung manis yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk urine sapi.
Aplikasi urine sapi diawali dengan kalibrasi menggunakan air biasa untuk mengetahui volume air yang diperlukan dalam satu petak.   Selanjutnya melarutkan urine sapi sesuai kebutuhan air dengan konsentrasi 60 ml/ L air.  Larutan tersebut dimasukan kedalam sprayer dan disemprotkan merata pada tanaman dan tanah untuk satu petak tanam.  
Perlakuan 7 ml/ L air (pupuk cair urine sapi diaplikasikan pada 2, 4, 6 dan 8 MST)  memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis, sehingga pupuk ini direkomendasikan sebagai pupuk alternatif sumber nitrogen bagi tanaman (Sintia 2011).

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home