Saturday 28 October 2017

Cara Pembibitan Kopi

Metoda Mempercepat Perkecambahan Benih
          Benih kopi memiliki masa dormansi/istirahat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk berkecambah, yaitu selama 1 – 1,5 bulan benih baru berkecambah.  Dormansi terutama disebabkan oleh kekuatan mekanis kulit benih terhadap pertumbuhan calon akar.  Ada 2 (dua) metoda yang dapat mempercepat perkecambahan benih kopi yaitu;
a.     Pengupasan kulit tanduk, sebelum disemai terlebih dahulu kulit tanduk kopi           dikupas.
b.    Memberi sungkup pada tempat persemaian, segera setelah benih disemai diberi sungkup yang terbuat dari kerangka bambu dan sungkup plastik putih    transparan.



5.       Persemaian (free nursery)
Syarat tempat persemaian;
a.     Tanah gembur, bebas nematoda parasite dan cendawan akar,
b.    Tata udara (aerasi) dan tata air (drainasi) baik,
c.     Dekat dengan sumber air dan lokasi pembibitan, serta
d.    Mudah untuk melakukan pengawasan. 
6.       Pembuatan bedengan persemaian
a.     Tanah persemaian dicangkol sedalam 25 cm agar gembur, kemudian diratakan,
b.    Dibuat bedengan dengan lebar maksimum 1,20 cm, panjang menurut kebutuhan,
c.     Sekeliling bedengan diberi penahan dari papan atau bahan lainnya dan diberi naungan buatan,
d.    Lapisan atas bedengan diberi lapisan pasir setebal ±3 cm, kemudian disiram secukupnya agar lapisan tanah mantap,
e.     Benih disemai dengan posisi tertelungkup sedalam 0,5 cm dengan jarak 5 cm x 2,5 cm,
f.     Semaian benih kopi ditutup lapisan tipis potongan daun ilalang atau jerami padi secara merata untuk mempertahankan kelembaban, dan
g.    Setiap hari persemaian disiram secukupnya.
7.       Pengisian polybag
1.    Ukuran kantong polibeg;  15 x 25 cm  atau 15 x 21 cm dengan dengan ketebalan minimum 0,08 mm dn berwarna hitam
2.    Media campuran tanah dan kompos/pupuk kandang dimasukkan ke dalam polybag hingga penuh.



8.       Pengaturan Polybag Ke Tempat Pembibitan
1.    Setelah polibag diisi media selanjutnya ditata dengan jarak antar polibag 20            X 20 cm
2.    Lebar bedengan 120 cm berisi 6 - 12 baris polibeg.
3.    Polibag diatur dengan arah utara – selatan
9.       Pemindahan Kecambah Ke Polybag
a.     Kecambah dipindahkan ke polibag pada stadia serdadu atau kepelan
b.    Kecambah diseleksi yang umbuh normal (tumbuh sehat degan hipocotil lurus, akar tunggang tumbuh normal, tidak bengkok atau bercabang).
c.     Kecambah ditanam dalam polibeg degan melubangi terlebih dahulu media sedalam 10 cm degan tugal. Seperti gambar berikut ;
10.     Pemeliharaan Bibit
          Kecambah yang telah tumbuh menjadi bibit selama masa pertumbuhannya sampai dipindahkan ke kebun harus dipelihara dengan baik, pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit.
a1  Penyiraman dilakukan sesuai kondisi lingkungan, dengan cara menyiram pada setiap bibit,
b2. Penyiangan dilakukan baik pada media pembibitan maupun lahan tempat pembibitan,
c     Penyiangan dilakukan apabila gulma atau rumput yang mengganggu pertumbuhan bibit telah tumbuh dan dilakukan secara manual.
d.    Pemupukan sesuai umur bibit, dengan cara membenamkan atau menyiramkan larutan pupuk.
e.     Umur 1- 3 bulan; 1 g Urea + 2 g TSP + 2 g KCL.  Dalam bentuk larutan  dengan konsentrasi 0,2 % diaplikasikan 2 minggu sekali dengan dosis 50-100 ml/ bibit.  Pemupukan juga dapat dilakukan dengan pupuk lengkap (SS      dan NPK) dengan cara dilarutkan atau pupuk daun.
f.     Pengendalian hama penyakit secara manual atau pestisida organik . Pengendalian secara kimiai harus disesuaikan dengan penyebabnya.  Penyakit yang disebabkan oleh jamur seperti rebah batang dapat menggunakan Fungisida, sedangkan pengendalian hama seperti kutu dan ulat dapat menggunakan insektisida.

g.    Bibit siap dipindahkan ke lapangan apabila telah memiliki minimal 6 (enam) pasang daun.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home