Cara Pembibitan Kopi
Metoda Mempercepat Perkecambahan Benih
Benih kopi
memiliki masa dormansi/istirahat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk
berkecambah, yaitu selama 1 – 1,5 bulan benih baru berkecambah. Dormansi terutama disebabkan oleh kekuatan
mekanis kulit benih terhadap pertumbuhan calon akar. Ada 2 (dua) metoda yang dapat mempercepat
perkecambahan benih kopi yaitu;
a. Pengupasan kulit tanduk, sebelum disemai
terlebih dahulu kulit tanduk kopi dikupas.
b. Memberi sungkup pada tempat persemaian,
segera setelah benih disemai diberi sungkup yang terbuat dari kerangka bambu
dan sungkup plastik putih transparan.
5. Persemaian
(free nursery)
Syarat tempat persemaian;
a. Tanah gembur, bebas nematoda parasite dan
cendawan akar,
b. Tata udara (aerasi) dan tata air (drainasi)
baik,
c. Dekat dengan sumber air dan lokasi
pembibitan, serta
d. Mudah untuk melakukan pengawasan.
6. Pembuatan
bedengan persemaian
a. Tanah persemaian dicangkol sedalam 25 cm agar
gembur, kemudian diratakan,
b. Dibuat bedengan dengan lebar maksimum 1,20
cm, panjang menurut kebutuhan,
c. Sekeliling bedengan diberi penahan dari papan
atau bahan lainnya dan diberi naungan buatan,
d. Lapisan atas bedengan diberi lapisan pasir
setebal ±3 cm, kemudian disiram secukupnya agar lapisan tanah mantap,
e. Benih disemai dengan posisi tertelungkup
sedalam 0,5 cm dengan jarak 5 cm x 2,5 cm,
f. Semaian benih kopi ditutup lapisan tipis
potongan daun ilalang atau jerami padi secara merata untuk mempertahankan
kelembaban, dan
g. Setiap hari persemaian disiram secukupnya.
7. Pengisian
polybag
1. Ukuran kantong polibeg; 15 x 25 cm atau 15 x 21 cm dengan dengan ketebalan
minimum 0,08 mm dn berwarna hitam
2. Media campuran tanah dan kompos/pupuk kandang
dimasukkan ke dalam polybag hingga penuh.
8. Pengaturan
Polybag Ke Tempat Pembibitan
1. Setelah polibag diisi media selanjutnya ditata
dengan jarak antar polibag 20 X
20 cm
2. Lebar bedengan 120 cm berisi 6 - 12 baris
polibeg.
3. Polibag diatur dengan arah utara – selatan
9. Pemindahan
Kecambah Ke Polybag
a. Kecambah dipindahkan ke polibag pada stadia
serdadu atau kepelan
b. Kecambah diseleksi yang umbuh normal (tumbuh
sehat degan hipocotil lurus, akar tunggang tumbuh normal, tidak bengkok atau
bercabang).
c. Kecambah ditanam dalam polibeg degan
melubangi terlebih dahulu media sedalam 10 cm degan tugal. Seperti gambar
berikut ;
10. Pemeliharaan
Bibit
Kecambah yang
telah tumbuh menjadi bibit selama masa pertumbuhannya sampai dipindahkan ke
kebun harus dipelihara dengan baik, pemeliharaan bibit meliputi penyiraman,
penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit.
a1 Penyiraman dilakukan sesuai kondisi
lingkungan, dengan cara menyiram pada setiap bibit,
b2. Penyiangan dilakukan baik pada media
pembibitan maupun lahan tempat pembibitan,
c Penyiangan dilakukan apabila gulma atau
rumput yang mengganggu pertumbuhan bibit telah tumbuh dan dilakukan secara
manual.
d. Pemupukan sesuai umur bibit, dengan cara
membenamkan atau menyiramkan larutan pupuk.
e. Umur 1- 3 bulan; 1 g Urea + 2 g TSP + 2 g
KCL. Dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 0,2 % diaplikasikan 2
minggu sekali dengan dosis 50-100 ml/ bibit.
Pemupukan juga dapat dilakukan dengan pupuk lengkap (SS dan NPK) dengan cara dilarutkan atau pupuk
daun.
f. Pengendalian hama penyakit secara manual atau
pestisida organik . Pengendalian secara kimiai harus disesuaikan dengan
penyebabnya. Penyakit yang disebabkan
oleh jamur seperti rebah batang dapat menggunakan Fungisida, sedangkan
pengendalian hama seperti kutu dan ulat dapat menggunakan insektisida.
g. Bibit siap dipindahkan ke lapangan apabila
telah memiliki minimal 6 (enam) pasang daun.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home