Tuesday 31 October 2017

Perbanyakan Kopi Teknik Penyambungan


     Penyambungan tanaman adalah menempatkan bagian dari suatu tanaman ke             tanaman lain sedemikian rupa sehingga akan tercapai persenyawaan dan     kombinasi yang tumbuh membentuk tanaman baru. 
Syarat Batang Bawah
1.      Perakaran harus cukup kuat dan tahan terhadap keadaan tanah yang kurang menguntungkan, termasuk hama penyakit dalam tanah
2.      Memiliki daya adaptasi luas.
3.      Berbatang kuat.
Syarat Batang Atas
1.      Berasal dari tanaman induk yang berdaya hasil dan berkualitas tinggi,
2.      Dari pohon yang kuat serta memas dari keabnormalan tumbuh dan hama penyakit,
3.      Bentuk batang lurus dengan diameter disesuaikan dengan batang bawah,
4.      Dapat menyesuaikan diri dengan batang bawah sehingga sambungan serasi (kompatible).
A. Pelaksanaan Penyambungan
Pelaksanaan penyambungan pada tanaman kopi dapat dilaksanakan pada beberapa fase pertumbuhan tanaman antara lain; pada fase serdadu, fase bibit dan pada fase tanaman dewasa.
A.1. Penyambungan Tanaman Kopi Fase Serdadu.
Persiapan batang atas dan batang bawah dilakukan bersamaan yaitu dengan cara menyemaikan terlebih dahulu benih kopi Nangka (ekselsa) atau kopi Robusta sebagai bakal batang bawah dan jenis kopi Arabika sebagai bakal batang atas.

Tahapan pelaksanaan penyambungan

1.      Selama dalam proses penyungkupan dilakukan penyiraman pada pagi hari dengan frekwensi 1 – 2 hari sekali tergantung kondisi.  Penyiraman dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer, untuk menghasilkan semburan yang halus
2.      Dua minggu setelah sambung dilakukan pemeriksaan hasil sambungan. Sambungan jadi ditandai dengan tidak layunya bibit hasil sambungan
3.      Dilakukan Hardening (penguatan) yaitu dengan cara membuka sungkup secara bertahap.
4.      Selanjutnya bibit dipelihara sebagaimana memelihara bibit pada umumnya.

A.2.   Penyambungan Tanaman Kopi Fase Bibit

   Bibit kopi baik asal benih maupun stek yang berumur  + 6-7 bulan dengan     dimeter batang + 1 cm dipersiapkan sebagai batang bawah.  Sedangkan            entres batang atas  dapat dipersipakan dari kebun entres atau dari cabang   ortotrop (wiwilan) tanaman induk kopi dewasa. 

Tahapan pelaksanaan penyambungan.
Ø Persiapan bibit batang bawah dan entres batang atas
Ukuran batang bawah dan batang atas diusahakan sama besar yaitu maksimal berdiameter + 1 cm atau sebesar pinsil kayu.

Ø Penyambungan dilakukan dengan sistem celah
Ø Daun batang bawah disisakan 1 pasang sedangkan
daun batang atas dikupir setengah
Ø Sambungan diikat dengan menggunakan
kantung plastik yang dipotong membujur  atau
dengan tali rapia


Ø Sambungan disungkup kantung plastik
Ø Hasil sambungan dapat diamati 2 minggu 
 setelah sambung, apabila warna batang 
atas tetap hijau berarti sambungan berhasil, 
sebaliknya bila berwarna hitam
Ø Sungkup dibuka apabila tunas yang tumbuh 
cukup besar
Ø Tali pengikat dibuka apabila pertautan 
telah kokoh dan tali ikatan mulai mengganggu 
 pertumbuhan batang
Ø Selanjutnya bibit dipelihara sebagaimana 
 memelihara bibit pada umumnya.


Perbanyakan Tanaman Kopi Secara Vegetatif


          Perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah perbanyakan /penggandaan jenis yang diwujudkan pada terciptanya generasi baru dengan menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti batang, cabang, daun dan akar. Beberapa cara pembiakan cara vegetatif pada tanaman kopi adalah; sambung, setek, cangkok, kultur jaringan dan somatik embriogenetik.
1.    Manfaat/ keuantungan pembiakan secara vegetatif ;
·       Tanaman seragam dan identik/serupa dengan tanaman induk,
·       Dapat mempercepat masa produksi,
·       Daya hasil lebih tinggi,
·       Lebih toleran terhadap kekeringan,
·       Memperbaiki tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis/ varitas yang tidak diinginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki.

2.    Kelemahan Perbanyakan vegetatif ;
·       Memerlukan keahlian,
·       Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak,
·       Dalam waktu singkat sulit memperoleh bibit dalam jumlah banyak,
·       Periode penyimpanan bahan tanam pendek,

·       Mekanisme perbanyakan pada beberapa tanaman tidak praktis.

Perbanyakan Tanaman Kopi Secara Generatif


          Perbanyakan tanaman kopi  yang umum dilakukan adalah perbanyakan secara generatif (menggunakan benih) dan secara vegetatif (menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman).

1.    Secara Generatif Keuntungan cara ini adalah :
 Mudah dilakukan dan lebih cepat,



Dalam waktu relatif singkat  dapat mem-peroleh bibit dalam jumlah banyak,


·     

·       Tidak memerlukan keterampilan khusus.
      
2.    Kelemahan acara ini adalah ;
·       Populasi tanaman  kurang seragam,

·       Daya hasil lebih rendah dibanding secara vegetatif dan belum tentu sama dengan tanaman induknya.

Monday 30 October 2017

Teknik Vertikulture


Teknik Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertical, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertical. Dengan demikian penanaman dengan system vertikultur dapat dijadikan alternative bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman.

Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim khususnya sayuran (seperti seledri, caisism, pack-choy, baby kalian, dan selada), dan memiliki system perakaran yang tidak terlalu luas.

Keunggulan Teknik Vertikultur :

1. Hemat lahan dan air
2. Mendukung pertanian organik
3. Wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat
4. Umur tanaman relative pendek
5. Pemeliharaan tanaman relative sederhana
6. Dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat.

Makalah Studi Kelayakan Agribisnis

BAB I
PENDAHULUAN
 A.     Latar Belakang
          Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu perkembangan yangsangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud UMKM (Usaha Mikro KecilMenengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Itu menandakan bahwasanyakesadaran akan berwirausaha pada saat ini telah meningkat dari sebelumnya.Tahapan-tahapan membuat suatu usaha adalah suatu proses yang akan membantu kitauntuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut adalah, membuat IdeBisnis, SKB ( Studi Kelayakan Bisnis ), Perencanaan, dll .Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuahusaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa disimpulkanuntuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas suatu aktifitas usahadan implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi, selalu ada nilai investasi awal ataudisebut sumber daya yang akan di alokasikan.
          Pengembaliannya adalah perbandingan antarainput investasi dengan dibandingkan dengan output yang akan dihasilkan denganmempertimbangkan seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan sebelumsebuah usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan dan sangat penting dalam pengambalian keputusan strategis.1[1]Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagaiaspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran,aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itusemua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan. Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan,khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit. dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan,yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingandalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentinganuntuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja.
Aspek-Aspek dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi 6 , yaitu:
Ø    Aspek Hukum
Ø    Aspek Lingkungan
Ø    Aspek pasar dan pemasaran
Ø    Aspek Sumber daya manusia dan manajamen
Ø    Aspek teknis dan teknologi
Ø    Aspek Keuangan
          Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalammenentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan danmenghasilkan keuntungan yang maksimal sehingga, Dalam makalah ini, kita tertarik untuk membahas studi kelayakan bisnis yang termasuk dalam aspek lingkungan .
1.2.    Rumusan Masalah
1.    Apa definisi studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ?
2.    Apa saja ruang lingkup dalam lingkungan bisnis?
3.    Mengapa studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ini perlu dibahas?
1.3. Tujuan Pembahasan
1.    Untuk mengetahui dampak apa saja yang diakibatkan oleh kegiatan bisnis terhadaplingkungan dari dampak positif dan negatifnya.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1.      Definisi studi kelayakan bisnis
            Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan mendalamterhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layaknya dijalankan sebuah usahamerujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan kedalamsebuah usaha bisnis baru dengan hasil pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangkawaktu tertentu.
             Studi kelayakan memberi manfaat bagi para pihak yang terkait dengan usaha, yaitu sebagai berikut :
1.      Pihak investor
Ingin mengetahui berapa modal yang harus ditanamkan dan beberapa potensi dari pada usahayang dihasilkan seperti beberapa tambahan pendapatan yang dihasilkan sebanding denganresiko modal yang ditanamkan.
2.      Pihak kreditor
Sebagai pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat resiko dana yang akan dipinjamkandan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk jangka waktu berapa lama dan jugakemampuan secara keseluruhan bentuk bisnis yang dijalankan.3.
3.      Pihak manajemen
Sebagai pihak yang menjalankan usaha, maka pihak manajemen perlu melakukan perencanaan sumber daya yang diperlukan, waktu pelaksanaanya, hasil yang ingin dicapai,dampak terhadap lingkungan sekitar baik langsung maupun tidak langsung juga kemungkinan resiko yang bisa berdampak yang bisa timbul
4.      Pihak regulator
Berkepentingan terhadap bentuk usaha yang dijalankan, industri yang akan
dijalankan, dandampak terhadap masyarakat maupun perekonomian nasional.

2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedalaman studi kelayakan antara lain:
1.      jumlah dana yang ditanam,
2.       ketidakpastian estimasi usaha pada masa yang akan datang,
3.       kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi usaha.
Tahapan Studi Kelayakan
1.      Tahapan studi kelayakan usaha merupakan tahapan dari rangkaian proses yang mencakup perencanaan usaha. Rangkaian kegiatan perencanaan usaha/proyek yang dapat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
2.      Tahap identifikasi yaitu penentuan kegiatan usaha yang potensial berdasarkan peluang-peluang usaha, hal ini dapat disebabkan antara lain karena meningkatnya permintaan produk tertentu, pemanfaatan teknologi baru, adanya keterampilan tertentu dan adanya rencana-rencana pembangunan.
3.      Seleksi pendahuluan merupakan urutan alternatif usaha yang teridentifikasi diformulasikan/diurut berdasarkan peluang-peluang dengan menggunakan analisis kekepan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) atau SWOT analysis.
4.      Tahapan pengkajian, alternatif usaha yang sudah dipilih berdasarkan analisis kekepan dinilai secara mendalam terhadap berbagai aspek. Dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan menentukan kelayakan usaha.
5.      Penilaian, pada tahap ini dinilai kembali kelayakan usaha yang sudah disusun.
6.      Pelaksanaan, mengoperasionalkan segala hal yang sudah dirumuskan secara konsekuen dan konsisten dengan pegangan prinsip-prinsip manajemen yang ada.
7.      Evaluasi, dilaksanakan dengan monitoring, apakah usaha berjalan sesuai harapan atau tidak.

2.3.      Aspek-Aspek Studi Kelayakan
1.      Aspek Yuridis
            Aspek hukum penting diperhatikan dan dianalisis untuk mendudukkan status hukum dari suatu kegiatan usaha. Aspek hukum berperan untuk menjaga kelangsungan hidup suatu proyek, meyakinkan para kreditor/investor, serta diperlukan untuk menjelaskan permasalahan bagi yang berkepentingan melalui penegakan peraturan.
Hal-hal yang dianalisis dalam aspek hukum dari suatu kegiatan usaha meliputi :
a.       aspek yuridis produk,
b.      aspek yuridis bentuk badan hukum,
c.        aspek yuridis kegiatan usaha.Beberapa jaminan perlu dipenuhi oleh perusahaan sehubungan dengan adanya peminjaman dana dari luar. Jaminan dapat berupa aset tetap tidak bergerak, aset tetap bergerak, dan aset lancar.
2.      Analisis Aspek Pasar
            Analisis aspek pasar merupakan rangkaian dari analisis aspek lainnya dan memegang peranan penting di dalam suatu kegiatan usaha. Memahami pengertian pasar, pemasaran dan konsep pemasaran merupakan landasan yang utama. Model-model persaingan pasar terdiri atas pasar bersaing sempurna serta pasar bersaing tidak sempurna. Pasar tidak bersaing sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, persaingan monopolis dan monopsoni. Atas dasar sasarannya pasar terdiri atas pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual kembali, dan pasar pemerintah. Alat-alat analisis pasar terdiri atas pengukuran permintaan produk dengan menggunakan data impor, permintaan efektif, dan metode rasio rantai. Ramalan permintaan produk baru dapat menggunakan metode trend linier dan tren kuadratik. Peramalan pangsa pasar dapat menggunakan rumus pangsa pasar, diagram pohon, dan ukuran potensi pasar relatif. Strategi pemasaran terdiri atas segmentasi, targetting, dan positioning, sedangkan untuk taktik pemasaran terdiri atas taktik produk, taktik harga, taktik tempat/distribusi, dan taktik promosi.
3.      Aspek Teknis
            Analisis aspek teknis merupakan rangkaian dari analisis aspek lainnya. Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Beberapa pertanyaan utama yang perlu mendapat jawaban yaitu lokasi proyek, skala operasi/luas produksi, kriteria pemilihan mesin dan equipment, proses produksi dan layout, serta jenis teknologi. Analisis aspek teknis lebih cocok untuk kegiatan usaha yang bersifat menghasilkan produk (barang/goods) atau mengolah hasil yang memerlukan proses produksi secara teknis. Yang perlu diperhatikan dalam aspek teknis adalah penentuan kapasitas produksi, penentuan lokasi, teknologi, alat produksi, proses produksi, pengadaan bahan baku, dan bahan pembantu, sarana dan prasarana produksi, dan skala produksi.
4.      Aspek Fisik
            Aspek fisik merupakan kajian terhadap bidang agribisnis dalam bidang agroniaga. Dalam aspek fisik yang perlu dikaji adalah penentuan lokasi, rincian kebutuhan bangunan dan peralatan usaha, proses pengadaan barang dari pemasok, pengelompokan barang menurut perputarannya, desain bangunan dan organisasi ruang usaha, penataan barang dagangan di toko, dan desain prosedur/mekanisme proses fisik. Pada aspek fisik perlu diidentifikasi pula informasi-informasi data tentang penentuan lokasi usaha, luas tanah, luas bangunan, data kebutuhan peralatan, bahan baku yang dibutuhkan, bahan pembantu, dan kebutuhan biaya investasi, serta kebutuhan modal kerja
5.      Aspek Pelayanan
            Aspek pelayanan merupakan kajian terhadap bidang agribisnis dalam bidang jasa . Dalam aspek pelayanan yang perlu dikaji adalah penentuan lokasi, rincian kebutuhan bangunan dan peralatan usaha serta proses pelayanan. Dalam aspek pelayanan perlu menetapkan aspek prosedur yang tepat (hubungan konsumen dengan penyedia jasa, penetapan transaksi jasa, mekanisme pelayanan). Data lain yang perlu diidentifikasi adalah data tentang penentuan lokasi usaha, luas tanah, luas bangunan, data kebutuhan peralatan ,bahan pembantu, kebutuhan biaya investasi, dan kebutuhan modal kerja
6.      Aspek Sosial
            Masyarakat pada dasarnya merupakan integrasi kesepakatan anggota-anggotanya akan nilai-nilai kemasyarakatan. Keadaan ini merupakan kesepakatan umum yang dimiliki dengan mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan di antara para anggota masyarakat. Masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem sosial yang memiliki hubungan pengaruh mempengaruhi di antara anggota-anggotanya yang bersifat timbal balik. Sebagai suatu sistem sosial memiliki norma yang mengikat anggota-anggotanya dan cenderung selalu bergerak secara dinamis menanggapi perubahan-perubahan yang datang dari luar maupun dari dalam. Perubahan-perubahan di dalam sistem sosial pada umumnya terjadi secara gradual, yang akan diikuti perubahan sosial di dalam masyarakat tersebut. Pada dasarnya perubahan sosial timbul atau terjadi melalui 3 (tiga) macam kemungkinan: (1) Penyesuaian yang dilakukan oleh sistem sosial terhadap perubahan yang datang dari luar. (2) Pertumbuhan melalui proses diferensiasi struktural dan fungsional. (3) penemuan baru oleh anggota masyarakat. Perubahan-perubahan sosial sering terjadi oleh adanya pengaruh yang datang dari luar lingkungan masyarakat, misalnya seperti suatu teknologi baru, informasi budaya luar, adanya investasi suatu usaha industri/agroindustri, penemuan baru dari dalam kelompok masyarakat tersebut. Suatu kegiatan usaha yang berbentuk investasi baru atau usaha pengembangan usaha perlu memperhatikan aspek sosial, norma sosial yang ada di dalam masyarakat, sebab setiap suatu kegiatan dari luar yang masuk di wilayah lingkungan masyarakat selalu akan menimbulkan perubahan sosial, karena itu kondisi sebelum kegiatan investasi dilaksanakan. Seluruh aspek sosial yang ada perlu dianalisis secara tajam dan akurat. Perubahan sosial yang mungkin terjadi dan perlu dianalisis antara lain seperti, intensitas komunikasi meningkat, wilayah menjadi ramai, adanya kesempatan kerja, peningkatan kesejahteraan. Kemudian dampak lain yang mungkin perlu dianalisis antara lain, konflik kepentingan pribumi, timbulnya kecemburuan sosial dari masyarakat satu dengan lainnya, timbulnya kesenjangan sosial karena perbedaan status di proyek. Dari analisis aspek sosial diharapkan dapat direkomendasikan kepada proyek apakah aspek sosial berpengaruh positif atau negatif bagi proyek atau apakah proyek dapat menimbulkan perubahan sosial secara timbal balik.
7.      Aspek Lingkungan
            Lingkungan merupakan tempat beradanya makhluk hidup dan komponen kehidupan lain termasuk di dalamnya manusia dengan berbagai peranan dalam kehidupan. Lingkungan hidup merupakan sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan peri kehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Perubahan lingkungan terjadi oleh adanya suatu kondisi tertentu seperti (1). perkembangan teknologi dan (2). ledakan penduduk. Ledakan penduduk akan menimbulkan persoalan lingkungan yang bersifat fisik dan sosial seperti timbulnya permintaan air minum meningkat, tempat pemukiman meluas dan lain-lain. Beberapa pendekatan dalam analisis lingkungan melalui pendekatan dari sisi sumber daya alam, pendekatan lingkungan dari sudut kependudukan terutama lingkungan pemukiman, perkampungan, pendekatan lingkungan dari sudut sektoral, pendekatan dari sudut unsur-unsur penunjang. Dari analisis aspek lingkungan diharapkan dapat diketahui sejauh mana dampaknya suatu proyek terhadap lingkungan, kalau dampaknya negatif bagaimana rencana pencegahannya atau meminimalkan dampaknya, kalau dampaknya positif perlu juga direkomendasikan bagaimana meningkatkannya.
8.      Organisasi
            Pengertian organisasi dan pengorganisasian pada dasarnya sangat variatif antara pakar manajemen satu dengan lainnya. Unsur-unsur organisasi terdiri atas manusia, sasaran, tempat, pekerjaan, teknologi, struktur, dan lingkungan. Proses pengorganisasian dalam perusahaan terdiri atas pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas, pengelompokan dan pengklasifikasian tugas-tugas, pendelegasian wewenang di antara personal/karyawan perusahaan. Tahap-tahap manajemen dalam membentuk kegiatan pada proses pengorganisasian adalah sasaran, penentuan kegiatan, pengelompokan kegiatan, pendelegasian wewenang, rentang kendali, perincian peranan perorangan, tipe organisasi, dan bagan organisasi.
9.      Manajemen
            Analisis aspek manajemen merupakan salah satu hal yang krusial dan tidak bisa dianggap enteng. Pengertian dan fungsi manajemen antara satu pakar manajemen dengan lainnya bervariasi. Unsur-unsur manajemen terdiri atas man, money, methods, materials, machine, dan market. Proses manajemen terdiri atas merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan, sedangkan peran manajerial terdiri atas memimpin, bertindak sebagai penghubung, sebagai simbol, memonitor, berbagi informasi, bertindak sebagai juru bicara, menangani kutidakcocokkan, mengalokasikan sumber daya, dan melakukan negosiasi. Komponen dari sifat-sifat seorang manajer terdiri atas jasmani, mental, ketangkasan pikiran dan kesanggupan menyesuaikan diri, moral, edukasi dan pengalaman. Berdasarkan tingkatan manajemen manajer terdiri atas manajer lini pertama, manajer menengah, dan manajer puncak. Berdasarkan fungsi terdiri atas manajer fungsional dan manajer umum, sedangkan berdasarkan keterampilan terdiri atas keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan keterampilan konseptual. Manajemen sangat erat hubungannya dengan jenis organisasi (organisasi formal dan organisasi informal), bagan organisasi, kebutuhan tenaga kerja, jenis pekerjaan, persyaratan dan jumlah yang diperlukan,dan rekrutmen tenaga kerja.
10.  Ruang Lingkup dan Tujuan Analisis Aspek Finansial
            Ruang lingkup aspek finansial terdiri atas tujuan analisis (likuiditas dan pencapaian laba). Taksiran dana (biaya investasi dan modal kerja), dan sumber pendanaan. Kebutuhan modal tetap terdiri atas dana untuk pembelian tanah, bangunan, mesin dan peralatan, dan biaya pendahuluan, kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional). Modal kerja dapat mengacu kepada salah satu dari 3 konsep (konsep kuantitatif, konsep kualitatif dan konsep fungsional) Modal kerja juga dapat dilihat dari 2 pendekatan (pendekatan neraca, dan pendekatan biaya/pengeluaran). Beberapa perhitungan yang perlu dilakukan terdiri atas komposisi pembiayaan, proyeksi penjualan/penerimaan (revenue), pengeluaran biaya, arus kas, dan laba rugi.
11.  Metode analisis Finansial
            Dalam analisis finansial terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk perhitungannya, yaitu perhitungan yang tidak memperhatikan nilai uang karena faktor waktu yang terdiri atas Revenue-Cost ratio (R/C), Periode pengembalian investasi (Payback period), dan Break Event Point (BEP). Sedangkan untuk analisis yang memperhatikan nilai uang karena faktor waktu digunakan terdiri atas : Net Present Value (NPV), Benefit Cost ratio (B/C), dan Internal Rate of Return (IRR). Untuk melengkapi analisis agar lebih realistis dan rasional diperlukan adanya analisis kepekaan (Sensitivity analysis), dan analisis hubungan antarproyek dengan mengacu kepada hubungan baik yang bersifat kontigensi, maupun yang saling meniadakan.

8.       
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ø  Layak atau tidak layaknya dijalankan sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan kedalam sebuah usaha bisnis baru dengan hasil pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu.


3.2       Saran
1.         Peningkatan kualitas ketenagakerjaan sangat diperlukan dalam sebuah        lembaga maka sebaiknya dilakukan pelatihan SDM terhadap tenaga kerja.


DAFTAR PUSTAKA

WWW.OMARBUSTAMI.BLOGSPOT.CO.ID Sumber buku Studi Kelayakan Agribisnis Karya Achmad Musyadar

Cara Budidaya Kacang Panjang dengan Hasil yang Melimpah

1.   
  
Pemilihan Bibit Kacang Panjang
            Pemilihan bibit kacang panjang yang baik yaitu dengan kriteria sebagai   berikut :
·        Bibit yang baik mempunyai penampilan mengkilap, dan tak ada cacat atau kerusakan.
·        Umur sudah cukup tua dan bernas.
·        Tidak mengandung penyakit atau hama.
·        Bentuk besar, dapat  berkecambahan hingga  80-90%.
            Cara sederhana memilih bibit kacang panjang yaitu dengan merendam biji kacang panjang dalam air. Biji kacang panjang  yang bagus akan tenggelam ketika direndam di air, dan bji yang tidak bagus akan  mengapung.

2.      Persiapan Lahan Tanam
            Untuk memperoleh hasil panen kacang panjang terbaik tentu saja diperlukan pengolahan tanah yang baik pula. Adapun cara pengolahan tanah adalah sebagai berikut:
a.       Lahan yang akan ditanami kacang panjang hendaknya di cangkul atau di bajak  sampai kedalaman minimal 20 cm. Biarkan tanah terbuka kurang lebih 4 hari agar tanah mengandung banyak oksigen.
b.      Campurkan pupuk kandang dengan perbandingan 1 ton/ha.
c.       Bila pH tanah kurang dari 5, lakukan pengapuran pakai dolomit 1-2 ton/ha, yang dicampur ke tanah sampai kedalaman 30 cm.
d.      Setelah pupuk kandang tercampur rata, buatlah bedengan dengan lebar  80 hingga 90 cm, dan tingginya 20-30 cm. Buat jarak antar bedengan dengan sebesar 40-50 cm.
3.      Penanaman Kacang Panjang
            Bibit kacang panjang sebaiknya ditanam pada awal musim hujan sehingga suplai air untuk tanaman berlimpah, untuk wilayah yang tidak baik pengairan atau irigasinya. Tetapi jika cukup tersedia air. Cara penanaman bibit kacang panjang yaitu dengan membuat lubang pada bedengan tanah untuk menanam bibit dengan jarak 30-60 cm antar lubang. Lubang diisi dengan benih kacang panjang sebanyak  2-3 biji per lubang. Tutupi lubang dengan tanah tipis saja, sehingga tunas bisa keluar dengan mudah. Setelah benih tertanam semua langkah berikutnya, siapkan steger dari bambu sepanjang 2 meter yang digunakan untuk  tempat merambat kacang panjang nantinya. Sulur tanaman akan mulai muncul 4-5 hari setelah bibit ditanam.
4.      Perawatan Tanaman Kacang Panjang

            Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk memastikan kacang panjang tumbuh dengan baik, seperti mengikatkan sulur yang tumbuh merambat di tanah ke galah setelah berumur 25 hari. Perawatan lainnya adalah:
1. Pengairan
          Pengairan atau penyiraman dapat dilakukan pada awal tanam dengan menggunakan gembor atau ember. Jika tanaman kacang panjang sudah besar dapat penyiraman dapat dialirkan melalui sela sela bedengan yang telah disiapkan. Pengairan cukup dilakukan seminggu sekali agar tidak terjadi pembusukan.
2. Penyiangan Gulma
          Tumbuhnya rumput liat diantara tanaman kacang panjang akan mengganggu kesuburan tanaman, untuk itu sering bersihkan tanah dari gulma atau rumput liar, terutama di awal penanaman. Penyiangan gulma dapat dilakukan secara mekanis dengan peralatan cangkul kecil atau arit, jangan menggunakan pestisida/herbisida karena dapat mengganggu pertumbuhan kacang panjang.
3. Pemupukan
          Lakukan pemupukan saat awal masa tanam dan ketika tanaman sudah berumur 15-20 hari. Ini yang harus Anda perhatikan:
Saat awal tanam, berikan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha. Bisa lalu Anda tambahkan pupuk buatan seperti KC1 (125 kg), Urea (50 kg), dan TSP (200 kg). Saat tanaman umur 15-20 hari, gunakan kompos 20 ton/ha, disebar di sekitar tanaman, lalu ditumpuk lagi dengan tanah. Tambahkan juga ketiga pupuk buatan dengan dosis sama. Agar bunga cepat keluar, bisa gunakan pupuk organik cair yang dilarutkan di air dengan perbandingan 1:10, masing-masing untuk pupuk dan air. Semprotkan pupuk 1 L/10 m2.
4. Penyakit dan hama
          Kutu hitam/putih, kepik daun, ulat grayak, karat daun, dll. sering menyerang kacang panjang. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida hayati atau secara manual, atau cabut tanaman yang sudah mati,
5. Pemanenan
          Begitu tanaman sudah berumur 45-50 hari, kacang panjang sudah siap untuk dipanen. Anda bisa melihatnya ketika buah sudah berwarna hijau keputihan. Petik kacang panjang tersebut dengan memotong buah kacang panjang dengan pisau atau gunting. Pemanenan kacang panjang dapat dilakukan setelah berselang waktu sekitar 15-18 hari. Hasil kacang panjang yang bagus/subur dapat menghasilkan 35 ton kacang panjang per hektarnya. Kumpulkan kacang panjang dengan cara mengikat dalam ikatan kecil, sebelum dipasarkan

Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang

Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia. Masyarakat dunia menyebutnya dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya india, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.
          Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi.
          Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah jenis kacang panjang yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehijauan (Efendi, 2013). Kacang panjang mengandung zat gizi yang cukup lengkap yaitu mengandung kalori 50 kkal, protein 3,40 g, lemak 0,40 g, karbohidrat 8,50 mg, kalsium 106 mg, fosfor 63 mg, besi 1,40 mh, Vitamin A 295 mg (Cahyono, 2003).
          Pengaturan jarak tanam dengan kepadatan tertentu bertujuan memberi ruang tumbuh pada tiap-tiap tanaman agar tumbuh dengan baik. Jarak tanam akan mempengaruhi kepadatan dan efisiensi penggunaan cahaya, persaingan diantara tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman. Pada kerapatan rendah, tanaman kurang berkompetisi dengan tanaman lain, sehingga penampilan individu tanaman lebih baik. Sebaliknya padakerapatan tinggi, tingkat kompetisi diantara tanaman terhadap cahaya, air dan unsur hara semakin ketat sehingga tanaman dapat terhambat pertumbuhannya (Hidayat, 2008).

          Secara fisiologis jarak tanam akan menyangkut ruang dan tempat tanaman hidup dan berkembang. Maka, bila jika jarak tanam terlalu sempit akan terjadi persaingan dalam memperoleh unsur hara, air, sinar matahari, dan tempat untuk berkembang. Jarak tanam tidak hanya dipengaruhi oleh habitus tanaman dan luasnya perakaran, tetapi juga oleh faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi turunnya produktivitas tanaman yang mendapatkan kerugian bagi petani (Susanto, 1994).   

Sunday 29 October 2017

Varietas Kopi Gayo

Varietas kopi arabika di dataran tinggi Gayo relatif banyak, seperti Bergendal, Sidikalang, Rambung, Lini-S (jember), USDA, Catimor Jaluk (Ateng Jaluk), Ateng Super, BP 542, C-50, Gayo 1, Gayo 2, P-88 dan lain-lain, akan tetapi yang direkomendasikan oleh Pemerintah Daerah hanyalah yang disebutkan terakhir, yaitu Gayo 1, Gayo 2 dan P-88 (Retno Hulupi, dkk, 2010)
1.       Varietas Gayo 1
          Varietas Gayo 1 merupakan salah satu varietas yang telah  dilepas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai varietas unggul (Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:3998/Kpts/SR.120/12/2010, tanggal 29 Desember 2010).
Dengan ciri sebagai berikut;
  1. ·       Pertumbuhan tinggi dan kokoh,
  2. ·       Warna daun hijau tua,   pupus berwarna coklat muda,
  3. ·    Buah muda berwarna hijau bersih, buah masak berwarna merah cerah, bentuk buah agak   memanjang, ujung agak tumpul dan masak buah kurang serempak,
  4. ·       Lebih toleran terhadap penyakit Karat Daun (Hemeleia vastatrix, B et Br),
  5. ·       Mutu fisik dan seduhan sangat baik.



2.       Varietas Gayo 2.
          Varietas Gayo 2 juga merupakan varietas yang telah  dilepas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai varietas unggul (Keputusan Menteri Pertanian Nomor:3999/Kpts/SR.120/12/2010, tanggal 29 Desember 2010).
Dengan ciri sebagai berikut;
  1. ·     Tipe pertumbuhan tinggi, melebar dengan perdu kokoh,
  2. ·     Daun tua berwarna hijau tua, pupus berwarna coklat kemerahan,
  3. ·     Buah merah agak bulat dan berwarna merah muda,
  4. ·     Agak tahan penyakit Karat Daun (Hemeleia vastatrix, B et Br),
  5. ·     Mutu fisik dan seduhan sangat baik.

3.       Varietas P-88
          Varietas ini berasal dari Thailand, didatangkan kedaerah dataran tinggi Gayo pada awal tahun 1993.  Varietas P-88 mempunyai mutu seduhan yang sangat baik, oleh karena itu direncanakan dalam waktu dekat akan dilepas secara nasional.
Ciri-ciri varietas ini adalah sebagai berikut;
  1. ·     Type pertumbuhan sedang,
  2.      Percabangan agak lentur, ruas pendek,
  3. ·    Warna daun tua hijau muda, pupus berwarna coklat,
  4. ·    Buah merah berwarna merah kusam dan tertutup daun,
  5. ·    Lebih toleran terhadap penyakit karat daun (Hemeleia vastatrix B et Br),

Hasil penelitian menunjukan, bahwa  hubungan ketinggian tempat dengan  mutu seduhan (citarasa) yang terbaik adalah  untuk varietas Gayo 1 1000-1250 m dpl, P-88 1250-1400 m dpl dan Gayo 2 di atas 1400 m dpl (Surip Mawardi, dkk, 2009).


Pelaksanaan Magang di BPTP Bener Meriah

BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
3.1.      Bentuk Kegiatan Magang.
Dalam kegiatan magang yang di tempatkan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh Kebun Percobaan (KP) Gayo Desa Pondok Gajah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah adalah praktik pembibitan kopi mulai dari proses pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pasca panen sampai proses pemasaran yang dilaksanakan di Kebun Percobaan Gayo dan di Koperasi Gayo Mandiri, juga melakukan penelitian tentang teknik pemanenan dan penanganan pasca panen kopi arabika gayo.
Selain itu ikut juga berpartisipasi dalam proses kerja dan seluruh kegiatan yang ada di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh Kebun Percobaan (KP) Gayo. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penelitian lapangan, sedangakan data sekunder diperoleh dari wawancara dengan pembimbing lapangan.

3.2.      Prosedur kerja.
          Adapun prosedur kerja yang dipakai dalam teknik pemanenan dan penanganan pasca panen kopi arabika gayo adalah sebagai berikut:
1.       Membersihkan Lahan Dikebun Percobaan Gayo.
          Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman kopi yang sudah tua sehingga  tidak berproduksi dan semak belukar agar lebih mudah melakukan pekerjaan selanjutnya penanaman kopi varietas gayo 1 sebagai pengganti kopi sebelumnya yang sudah tidak berproduksi .  Pembersihan lahan tidak dibenarkan dengan cara pembakaran karena  akan menurunkan kesuburan tanah dan merusak lingkungan.
2.       Pembuatan Teras.
          Pembuatan teras menurut kontur (sabuk gunung)  merupakan salah satu kegiatan konservasi tanah dan air untuk menekan atau mencegah erosi. Tujuan pembuatan teras adalah;
1.    Memperkecil kemiringan lereng hingga nol untuk memperkecil kecepatan aliran air permukaan dan pengangkutan tanah, sebaliknya memperbesar peluang peresapan  (infiltrasi) air hujan ke dalam tanah dan pengendapan partikel tanah.
2.    Memperpendek panjang lereng untuk memperkecil kekuatan aliran dan mencegah akumulasi air hujan dipermukaan, sehingga aliran air dipermukaan terkendali, dan erosi terkendali.
3.    Mempermudah pengelolaan tanah dan tanaman.
          Ada beberapa cara pembuatan teras, yaitu teras bangku, teras individu dan atau pembuatan teras secara alami dengan cara menanam tanaman penguat teras mengikuti sabuk gunung  (kontur).  Tanaman yang sering digunakan sebagai penguat teras adalah rumput wangi, lamtoro, rumput hijauan makanan ternak.  Macam teras yang dibuat disesuaikan dengan solum (jeluk) tanah, kemiringan dan kepekaan erosi.
a.     Teras Bangku: cocok  untuk tanah yang tidak mudah longsor, solumnya dalam dan lapisan tanah bawah tidak mengandung unsur yang dapat meracuni tanaman.
b.    Teras Individu: dibuat pada tanah-tanah yang relatif miring.
Cara Membuat Teras
Ø    Teras Bangku: Caranya dengan memotong lereng dan meratakan tanah pada dasar teras, sehingga membentuk susunan teras seperti tangga atau bangku.
Ø    Teras Individu: Caranya  meratakan tanah disekitar pokok tanaman dengan garis tengah 1-1,5 meter.
          Pada lahan miring (slope), memang sebaiknya dibuat teras, apakah teras bangku atau teras individu, atau paling kurang dibuat rorak (lubang angin).  Pembuatan rorak bertujuan, antara lain;
·    Pengendali erosi
·    Penampung air
·    Tempat penyimpan bahan organik, dan
·    Memperbaiki aerasi tanah.
3.       Pengajiran dan Jarak Tanam.
          Pengajiran dan jarak tanam harus disesuaikan  dengan  tipe perawakan kopi yang akan ditanam serta  kemiringan lahan.  Varietas yang memiliki tipe perawakan tinggi dengan diameter tajuk lebar  seperti Gayo 1 dan Gayo 2 ditata dengan jarak tanam yang lebih lebar dari varietas tipe kate yang  memiliki tajuk yang lebih kecil, misalnya varietas P-88.
          Penanaman pada lahan miring, jarak tanam diatur di  dalam teras dengan jarak tanam 2,5 m x 2,75 m untuk varietas berperawakan tinggi dan 2,0 m x 2,5 m untuk kopi tipe kate, sedangkan pada lahan rata  dapat ditata secara teratur dengan jarak tanam 2,5 m x 2,5 m untuk varietas berperawakan tinggi dan 2,0 m  x 2,0 m untuk varietas yang berperawakan kate.  Namun demikian jarak tanam kopi juga sangat ditentukan oleh kesuburan tanah, semakin subur jarak tanam yang digunakan harus lebih lebar dari ukuran standar dengan maksud agar tidak menyulitkan dalam perawatan nantinya.
4.       Penanaman Pohon Pelindung.
      Tanaman kopi termasuk tanaman yang tidak menghendaki penyinaran matahari secara langsung, oleh karena itu didalam membudidayakan tanaman kopi pohon pelindung juga perlu mendapat perhatian.  Tanaman pelindung berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya, mengurangi fluktuasi temperatur siang dan malam dan sebagai sumber bahan organik, oleh karena itu dianjurkan menggunakan  pohon pelindung dari jenis leguminosa yang dapat memfiksasi Nitrogen (N) dari udara, misalnya lamtoro (Leucaena sp).
          Di dalam budidaya tanaman kopi, pohon pelindung harus sudah ditanam setahun sebelum penanaman kopi dengan maksud saat penanaman kopi pohon pelindung sudah berfungsi, bahkan sangat dianjurkan menggunakan pelindung sementara, seperti Clotalaria sp, Teprosia sp dan  Moghania macropyla, jika naungan tetap belum berfungsi optimal.
Pada awal penanaman,  dianjurkan agar menanam naungan tetap  lebih rapat, kemudian dilakukan penjarangan sesuai kebutuhan tanaman kopi.  Sebagai pedoman umum, jika pohon pelindung sudah berfungsi dengan baik,  populasi pohon pelindung adalah 1 : 4, artinya 1 pohon pelindung untuk 4 tanaman kopi.  Misalkan jarak tanam kopi  yang digunakan 2,5 m x 2,5 m  (populasi 1600 batang/ ha) maka tanaman pelindung ditanam dengan jara 5 m x 5 m (populasi pohon pelindung 400 batang/ ha).
5.       Bahan Tanam.

          Varietas kopi arabika di dataran tinggi Gayo relatif banyak, seperti Bergendal, Sidikalang, Rambung, Lini-S (jember), USDA, Catimor Jaluk (Ateng Jaluk), Ateng Super, BP 542, C-50, Gayo 1, Gayo 2, P-88 dan lain-lain, akan tetapi yang direkomendasikan oleh Pemerintah Daerah hanyalah yang disebutkan terakhir, yaitu Gayo 1, Gayo 2 dan P-88 (Retno Hulupi, dkk, 2010)