Jumlah Daun Tanaman Bunga Kol Akibat Pemberian Kompos
a.
Jumlah Daun Tanaman Bunga Kol
Rata-rata hasil pengamatan terhadap
jumlah daun tanaman bunga kol pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam (HST)
menunjukkan bahwa pemberian kompos serbuk kayu sangat berpengaruh nyata dan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel
2. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Bunga Kol Umur 15, 30,
dan 45 hari setelah tanam (HST).
Perlakuan
|
Jumlah Daun Tanaman Bunga Kol
( helaian )
|
||
15 HST
|
30 HST
|
45 HST
|
|
K0 = 100%
tanah
|
6,11a
|
10,77a
|
14,89a
|
K1 = 100%
kompos serbuk kayu
|
8,89d
|
15,10d
|
17,33b
|
K2 = 1:1 ( 50%
kompos : 50% tanah)
|
6,44a
|
11,67b
|
15,33a
|
K3 = 2:1 (70% kompos : 30% tanah)
|
8,55c
|
16,33f
|
19,66d
|
K4 = 3:1 ( 80%
kompos : 20% tanah)
|
7,89c
|
15,33e
|
18,44c
|
K5= 4:1 ( 90% kompos : 10% tanah)
|
6,77b
|
13,33c
|
17,66b
|
BNT 0,05
|
0,38
|
0,76
|
0,27
|
Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf P ≤ 0,05 (uji BNT).
Tabel
2 menunjukkan bahwa jumlah daun tanaman bunga kol
terbanyak pada umur 15 HST dijumpai pada
perlakuan K1 (kompos serbuk kayu 100%), dengan jumlah daun tanaman 8,89 helai, sedangkan pada 30, dan 45
HST dijumpai pada perlakuan K3 (70% kompos serbuk kayu : 30% tanah), pada umur
30 HST dengan jumlah daun 16,33 helai dan 19,66 helai pada umur 45 HST, sedangkan jumlah
daun tanaman paling sedikit pada umur 15, 30, dan 45 HST dijumpai pada perlakuan K0 (tanah 100%) dengan jumlah daun tanaman
6,11 helai pada umur 15 HST, pada umur 30 HST dengan jumlah daun 10,77 helai dan 14,89 helai pada umur 45 HST.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos serbuk kayu menghasilkan
jumlah daun tanaman bunga kol yang lebih banyak dibandingkan dengan tanpa pupuk kompos
serbuk kayu. Hal ini diduga pupuk kompos serbuk kayu mengandung unsur hara makro dan
mikro yang sangat mendukung proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman
bunga kol. Selain dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman, kompos serbuk kayu juga
termasuk pupuk organik padat yang tergolong pupuk slow release yang
melepaskan unsur hara yang dikandungnya secara berlahan dan terus-menerus (Purwanti, D. 2008).
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home