Varietas Kopi Gayo
Varietas kopi arabika di dataran tinggi Gayo relatif banyak,
seperti Bergendal, Sidikalang, Rambung, Lini-S (jember), USDA, Catimor Jaluk
(Ateng Jaluk), Ateng Super, BP 542, C-50, Gayo 1, Gayo 2, P-88 dan lain-lain,
akan tetapi yang direkomendasikan oleh Pemerintah Daerah hanyalah yang disebutkan
terakhir, yaitu Gayo 1, Gayo 2 dan P-88 (Retno Hulupi, dkk, 2010)
1. Varietas Gayo
1
Varietas Gayo
1 merupakan salah satu varietas yang telah
dilepas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai varietas
unggul (Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:3998/Kpts/SR.120/12/2010, tanggal
29 Desember 2010).
Dengan ciri sebagai berikut;
- · Pertumbuhan tinggi dan kokoh,
- · Warna daun hijau tua, pupus berwarna coklat muda,
- · Buah muda berwarna hijau bersih, buah masak berwarna merah cerah, bentuk buah agak memanjang, ujung agak tumpul dan masak buah kurang serempak,
- · Lebih toleran terhadap penyakit Karat Daun (Hemeleia vastatrix, B et Br),
- · Mutu fisik dan seduhan sangat baik.
2. Varietas Gayo
2.
Varietas Gayo
2 juga merupakan varietas yang telah dilepas
oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai varietas unggul
(Keputusan Menteri Pertanian Nomor:3999/Kpts/SR.120/12/2010, tanggal 29 Desember
2010).
Dengan ciri sebagai berikut;
- · Tipe pertumbuhan tinggi, melebar dengan perdu kokoh,
- · Daun tua berwarna hijau tua, pupus berwarna coklat kemerahan,
- · Buah merah agak bulat dan berwarna merah muda,
- · Agak tahan penyakit Karat Daun (Hemeleia vastatrix, B et Br),
- · Mutu fisik dan seduhan sangat baik.
3. Varietas P-88
Varietas ini
berasal dari Thailand, didatangkan kedaerah dataran tinggi Gayo pada awal tahun
1993. Varietas P-88 mempunyai mutu
seduhan yang sangat baik, oleh karena itu direncanakan dalam waktu dekat akan
dilepas secara nasional.
Ciri-ciri varietas ini adalah sebagai berikut;
- · Type pertumbuhan sedang,
- Percabangan agak lentur, ruas pendek,
- · Warna daun tua hijau muda, pupus berwarna coklat,
- · Buah merah berwarna merah kusam dan tertutup daun,
- · Lebih toleran terhadap penyakit karat daun (Hemeleia vastatrix B et Br),
Hasil penelitian menunjukan, bahwa
hubungan ketinggian tempat dengan
mutu seduhan (citarasa) yang terbaik adalah untuk varietas Gayo 1 1000-1250 m dpl, P-88
1250-1400 m dpl dan Gayo 2 di atas 1400 m dpl (Surip Mawardi, dkk, 2009).
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home