EFEKTIFITAS PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA TANAM PADA TANAMAN BUNGA KOL
EFEKTIFITAS PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA TANAM
PADA TANAMAN BUNGA KOL
(Brassica Oleraceae)
BUSTAMI
PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALMUSLIM
MATANGGLUMPANGDUA – BIREUEN
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bunga Kol (Brassica oleraceae) Bunga
kol merupakan tanaman sayur spesies (Brassicaceae) Bunga kol juga merupakan
salah satu anggota dari keluarga tanaman kubis–kubisan (Cruciferae). Bagian
bunga kol yang sering dimanfaatkan memang bunganya atau disebut dangan “Curd”
yang tersusun dari rangkaian bunga kecil bertangkai pendek, berwarna putih atau
kuning (tergantung jenis), padat, dan berdaging tebal massa bunga kol umumnya
berwarna putih bersih atau putih kekuning–kuningan (Fitriani, 2009).
Masyarakat di
Indonesia menyebut kubis bunga sebagai kol kembang atau blumkol (berasal dari
bahasa Belanda “Bloemkool”). Tanaman bunga kol diduga berasal dari Eropa,
pertama kali ditemukan di Cyprus, Italia Selatan dan Mediterania. Beberapa
spesies bunga kol telah tumbuh di Mediterania selatan lebih dari 2000 tahun.
Mengenai masuknya bunga kol di Indonesia tidak terdapat keterangan pasti,
diduga terjadi pada abad XIX, yang varietasnya berasal dari India (Rukmana,
1994).
Menurut Fitriani (2009), klasifikasi dalam tata nama (sistem
tumbuhan) tanaman bunga kol termasuk sebagai berikut:
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Keluarga :
Cruciferae
Genus :
Brassica
Spesies :
Brassica oleracea
Bunga kol mempunyai
peranan penting bagi kesehatan manusia, karena mengandung vitamin dan mineral
yang sangat dibutuhkan tubuh, sehingga permintaan terhadap sayuran ini terus
meningkat. Sebagai sayuran, bunga kol dapat membantu pencernaan, menetralkan
zat–zat asam dan memperlancar buang air besar. Komposisi zat gizi dan mineral
setiap 100 g bunga kol adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat
(4,9 g), kalsium (22,0 mg), fosfor (72,0 mg), zat besi (1,1 mg ), vitamin A
(90,0 mg), vitamin B1 (0,1 mg), vitamin C (69,0 mg) dan air (91,7 g). Budidaya tanaman kembang kol secara umum dapat
dilakukan pada semua jenis tanah. Pertumbuhan kembang kol akan ideal jika
ditanam pada tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik. (Rukmana,
1994).
Serbuk gergaji
berbentuk butiran-butiran halus yang terbuang saat kayu dipotong dengan
gergaji. Jumlah serbuk gergaji yang dihasilkan dari pengrajin-pengrajin kayu
seperti produksi perabotan rumah tangga. Balai Penelitian Hasil Hutan (BPHH)
pada kilang penggergajian di Sumatera dan Kalimantan serta Perum Perhutani di
Jawa menunjukkan bahwa rendemen rata-rata penggergajian adalah 45 persen,
sisanya 55 persen berupa limbah. Sebanyak 10 persen dari limbah penggergajian
tersebut merupakan serbuk gergaji. Meminimalisir pemanfaatan kayu seoptimal
mungkin yang dapat memproduksi limbah kayu merupakan salah satu kebijakan
Departemen Kehutanan. Namun demikian kenyataan di lapangan umumnya rendemen
industri penggergajian kayu masih berkisar dari 50 – 60%, sebanyak 15-20%
terdiri dari serbuk kayu gergajian. Diperkirakan jumlah limbah serbuk kayu
gergajian di Indonesia sebanyak 0,78 juta m/th. Untuk industri besar dan
terpadu, limbah serbuk kayu gergajian sudah dimanfaatkan menjadi bentuk briket
arang dan dijual secara komersial. Namun untuk industri penggergajian kayu
skala industri kecil yang jumlahnya mencapai ribuan unit dan tersebar di
pedesaan, limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah serbuk
gergaji yang dihasilkan dari industri penggergajian masih dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai media tanam, bahan baku furnitur
dan bahan baku briket arang.
Serbuk gergaji sebagai limbah industri
perabotan rumat tangga pemanfaatannya secara ekonomis masih belum optimal dan
juga keberadaan serbuk kayu tersedia dalam jumlah banyak bahkan di bakar
masyarakat dan penyebab polusi udara. Pemanfaatan serbuk gergaji sebagai media tumbuh tanaman bunga kol sangat
potensial.
Media tanam
ini yang dibuat dengan menggunakan serbuk kayu dipilih karena dapat
mengoptimalkan penyerapan air dan unsur hara pada tanaman. Dengan meningkatnya
penyerapan air dan juga unsur hara oleh tanaman, maka kondisi kesuburan dari
tanaman tersebut akan menjadi lebih baik. Serbuk kayu berasal dari kayu yang
sudah dihancurkan menggunakan mesin penghancur kayu yang kemudian menjadi
serbuk kecil – kecil atau bisa menggunakan limbah gergaji kayu dari industri
kayu. Pemanfaatan serbuk kayu sangat berdampak positif untuk lingkungan,
apalagi pemanfaatan sebagai media tanam sangat membantu dalam kelangsungan
pertumbuhan tanaman karena serbuk kayu memiliki unsur hara seperti tanah, namun
biasanya tanaman yang ditanam dengan media tanam serbuk kayu ini ukurannya
tidak terlalu besar. Serbuk kayu sebagai
media tanam biasanya digunakan jika menanam menggunakan pot atau polybag.
Serbuk ini juga dipilih karena teksturnya yang ringan, sehingga akar akan lebih
cepat tumbuh dan berkembang. Kelebihan serbuk kayu sebagai media tanam lainnya
adalah memiliki kadar porositas (tingkat pori tanah) yang tinggi namun masih
bisa diatur kepadatanya. Sehingga bisa mendapatkan tingkat porositas yang inginkan dengan mengatur rasio air yang
diberikan(Hendra dan Pari, 2001)
1.2. Perumusan Masalah
Rumusan
masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas
pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tumbuh tanaman bunga kol.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
latar belakang penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk kayu
sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman bunga kol.
1.4. Hipotesis
Pemanfaatan limbah serbuk kayu efektif sebagai media tanam tanaman bunga
kol.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home