Monday, 16 October 2017

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA TANAM PADA TANAMAN BUNGA KOL

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA TANAM PADA TANAMAN BUNGA KOL
(Brassica Oleraceae)



BUSTAMI


goresanpandanduri.blospot.com/





PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALMUSLIM
MATANGGLUMPANGDUA – BIREUEN
2017


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar belakang
          Bunga Kol (Brassica oleraceae) Bunga kol merupakan tanaman sayur spesies (Brassicaceae) Bunga kol juga merupakan salah satu anggota dari keluarga tanaman kubis–kubisan (Cruciferae). Bagian bunga kol yang sering dimanfaatkan memang bunganya atau disebut dangan “Curd” yang tersusun dari rangkaian bunga kecil bertangkai pendek, berwarna putih atau kuning (tergantung jenis), padat, dan berdaging tebal massa bunga kol umumnya berwarna putih bersih atau putih kekuning–kuningan (Fitriani, 2009).
          Masyarakat di Indonesia menyebut kubis bunga sebagai kol kembang atau blumkol (berasal dari bahasa Belanda “Bloemkool”). Tanaman bunga kol diduga berasal dari Eropa, pertama kali ditemukan di Cyprus, Italia Selatan dan Mediterania. Beberapa spesies bunga kol telah tumbuh di Mediterania selatan lebih dari 2000 tahun. Mengenai masuknya bunga kol di Indonesia tidak terdapat keterangan pasti, diduga terjadi pada abad XIX, yang varietasnya berasal dari India (Rukmana, 1994).
Menurut Fitriani (2009), klasifikasi dalam tata nama (sistem tumbuhan) tanaman bunga kol termasuk sebagai berikut:
Divisi          : Spermatophyta
Sub divisi   : Angiospermae
Kelas          : Dicotyledonae
Keluarga     : Cruciferae
Genus         : Brassica
Spesies       : Brassica oleracea
            Bunga kol mempunyai peranan penting bagi kesehatan manusia, karena mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh, sehingga permintaan terhadap sayuran ini terus meningkat. Sebagai sayuran, bunga kol dapat membantu pencernaan, menetralkan zat–zat asam dan memperlancar buang air besar. Komposisi zat gizi dan mineral setiap 100 g bunga kol adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0 mg), fosfor (72,0 mg), zat besi (1,1 mg ), vitamin A (90,0 mg), vitamin B1 (0,1 mg), vitamin C (69,0 mg) dan air (91,7 g). Budidaya tanaman kembang kol secara umum dapat dilakukan pada semua jenis tanah. Pertumbuhan kembang kol akan ideal jika ditanam pada tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik. (Rukmana, 1994).
            Serbuk gergaji berbentuk butiran-butiran halus yang terbuang saat kayu dipotong dengan gergaji. Jumlah serbuk gergaji yang dihasilkan dari pengrajin-pengrajin kayu seperti produksi perabotan rumah tangga. Balai Penelitian Hasil Hutan (BPHH) pada kilang penggergajian di Sumatera dan Kalimantan serta Perum Perhutani di Jawa menunjukkan bahwa rendemen rata-rata penggergajian adalah 45 persen, sisanya 55 persen berupa limbah. Sebanyak 10 persen dari limbah penggergajian tersebut merupakan serbuk gergaji. Meminimalisir pemanfaatan kayu seoptimal mungkin yang dapat memproduksi limbah kayu merupakan salah satu kebijakan Departemen Kehutanan. Namun demikian kenyataan di lapangan umumnya rendemen industri penggergajian kayu masih berkisar dari 50 – 60%, sebanyak 15-20% terdiri dari serbuk kayu gergajian. Diperkirakan jumlah limbah serbuk kayu gergajian di Indonesia sebanyak 0,78 juta m/th. Untuk industri besar dan terpadu, limbah serbuk kayu gergajian sudah dimanfaatkan menjadi bentuk briket arang dan dijual secara komersial. Namun untuk industri penggergajian kayu skala industri kecil yang jumlahnya mencapai ribuan unit dan tersebar di pedesaan, limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah serbuk gergaji yang dihasilkan dari industri penggergajian masih dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai media tanam, bahan baku furnitur dan bahan baku briket arang.
          Serbuk gergaji sebagai limbah industri perabotan rumat tangga pemanfaatannya secara ekonomis masih belum optimal dan juga keberadaan serbuk kayu tersedia dalam jumlah banyak bahkan di bakar masyarakat dan penyebab polusi udara. Pemanfaatan      serbuk gergaji sebagai media tumbuh tanaman bunga kol sangat potensial.
          Media tanam ini yang dibuat dengan menggunakan serbuk kayu dipilih karena dapat mengoptimalkan penyerapan air dan unsur hara pada tanaman. Dengan meningkatnya penyerapan air dan juga unsur hara oleh tanaman, maka kondisi kesuburan dari tanaman tersebut akan menjadi lebih baik. Serbuk kayu berasal dari kayu yang sudah dihancurkan menggunakan mesin penghancur kayu yang kemudian menjadi serbuk kecil – kecil atau bisa menggunakan limbah gergaji kayu dari industri kayu. Pemanfaatan serbuk kayu sangat berdampak positif untuk lingkungan, apalagi pemanfaatan sebagai media tanam sangat membantu dalam kelangsungan pertumbuhan tanaman karena serbuk kayu memiliki unsur hara seperti tanah, namun biasanya tanaman yang ditanam dengan media tanam serbuk kayu ini ukurannya tidak terlalu besar.  Serbuk kayu sebagai media tanam biasanya digunakan jika menanam menggunakan pot atau polybag. Serbuk ini juga dipilih karena teksturnya yang ringan, sehingga akar akan lebih cepat tumbuh dan berkembang. Kelebihan serbuk kayu sebagai media tanam lainnya adalah memiliki kadar porositas (tingkat pori tanah) yang tinggi namun masih bisa diatur kepadatanya. Sehingga bisa mendapatkan tingkat porositas yang  inginkan dengan mengatur rasio air yang diberikan(Hendra dan Pari, 2001)
1.2.    Perumusan Masalah
          Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tumbuh tanaman bunga kol.
1.3.    Tujuan Penelitian
          Berdasarkan latar belakang penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk kayu sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman bunga kol.
1.4.    Hipotesis
          Pemanfaatan limbah serbuk kayu efektif sebagai media tanam tanaman bunga kol.
           


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home